Pelatihan Keterampilan Perempuan Menuju Desa Prima: Dorong Inovasi Produk Lokal Thiwul Oven

Dalam upaya mendukung pemberdayaan perempuan dan pengembangan Desa Prima, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Gunungkidul menggelar Pelatihan Keterampilan Masyarakat Perempuan Menuju Desa Prima selama tiga hari, mulai Selasa hingga Kamis, 26-28 Agustus 2025, bertempat di Balai Kalurahan Tepus, Kapanewon Tepus.

Pelatihan ini diikuti oleh 25 peserta yang tergabung dalam Kelompok Desa Prima Srikandi Pesisir Kalurahan Tepus. Kegiatan ini dibuka oleh Lurah Tepus, Hendro Pratoko, yang menyampaikan harapan agar pelatihan dapat menambah wawasan peserta, khususnya dalam mengembangkan produk inovatif berbahan lokal. “Thiwul Oven yang kita kembangkan diharapkan mampu menjadi produk unggulan desa, sehingga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat,” ujarnya.

Selama tiga hari pelaksanaan, peserta mendapatkan berbagai materi, mulai dari pengolahan bahan lokal menjadi produk inovatif hingga strategi pemasaran modern. Produk yang menjadi fokus pelatihan adalah Thiwul Oven dengan berbagai varian rasa, seperti original, gula, kelapa, coklat, dan pandan.

Narasumber utama, Dra. Heppy Ethiwi, M.AP, Plt Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menekankan pentingnya inovasi dan keberanian dalam pengembangan produk desa. “Dari 144 desa, baru 63 kalurahan yang menjadi Desa Prima. Kita harapkan Desa Prima tidak hanya ada secara administratif, tetapi benar-benar aktif dan berdaya,” jelasnya. Ia juga menyoroti pentingnya administrasi, partisipasi perempuan dalam Musrenbang, dan pemanfaatan modal yang telah diberikan oleh pemerintah.

Selain itu, Bertha Kustariningsih, SE, memberikan materi terkait isu sosial, termasuk kasus KDRT dan perlindungan anak yang semakin kompleks, serta strategi pemasaran produk. Menurutnya, pemasaran harus kreatif dan inovatif. “Media sosial harus dimanfaatkan secara maksimal untuk membangun citra positif dan promosi produk. Kemasan produk juga harus menarik, meskipun membutuhkan biaya lebih, karena akan meningkatkan nilai jual,” paparnya. Ia juga mengusulkan strategi pemasaran seperti bundling produk, email marketing, serta penyediaan tester untuk pasar baru.

Kegiatan ini ditutup oleh Plt. Kepala Dinsos P3A Kabupaten Gunungkidul, yang menyampaikan apresiasi kepada para peserta dan narasumber. “Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kemandirian perempuan serta mendukung terwujudnya Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak. Selain itu, inovasi seperti Thiwul Oven akan menjadi daya tarik sekaligus penggerak ekonomi desa,” katanya.

Previous Pemkab Gunungkidul Gelar Rapat Koordinasi PUG, Bahas Rencana Aksi dan Cegah Kesenjangan Gender

Leave Your Comment

Skip to content