Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian ekonomi keluarga melalui pemberdayaan perempuan, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Gunungkidul menyelenggarakan Pelatihan Keterampilan Masyarakat Perempuan Menuju Desa Prima pada Selasa, 17 Juni 2025, bertempat di Balai Kalurahan Girimulyo, Kapanewon Panggang.
Pelatihan ini diikuti oleh 23 peserta dari kelompok perempuan Desa Prima, dan dipimpin langsung oleh Lurah Girimulyo. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Ibu Murniasih, S.IP. selaku Kepala Seksi Pemberdayaan Perempuan, bersama tim dari bidang Pemberdayaan Perempuan dan narasumber Ibu Bertha, pendamping program Desa Prima.
Dalam sambutannya, Lurah Girimulyo menekankan pentingnya legalitas produk yang dihasilkan oleh kelompok perempuan, termasuk upaya untuk mengurus izin P-IRT (Pangan Industri Rumah Tangga) sebagai langkah awal untuk memperluas pemasaran.
Sementara itu, Ibu Murniasih menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari program pemberdayaan perempuan yang dilaksanakan di delapan lokasi, dengan tujuan mendorong peningkatan kesejahteraan keluarga melalui penguatan ekonomi berbasis rumah tangga.
“Kalurahan Girimulyo telah masuk dalam kategori Desa Mandiri Budaya dan menjadi bagian dari empat pilar utama yakni **desa preneur, desa wisata, desa digital, dan desa inklusi,” ungkapnya. Ia juga menambahkan bahwa produk yang dihasilkan oleh peserta diharapkan dapat menjadi sumber penghasilan yang menjanjikan, tidak hanya untuk konsumsi rumah tangga, tetapi juga siap dipasarkan secara luas.
Narasumber turut memberikan materi terkait pengemasan produk, ketentuan masa kedaluwarsa, dan strategi pemasaran, terutama untuk menghadapi pasar formal dan event resmi. Para peserta juga didorong untuk meningkatkan kualitas dan kepercayaan diri dalam mengelola usaha mikro yang dijalankan secara mandiri maupun kelompok.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dalam mewujudkan Desa Prima (Perempuan Indonesia Maju dan Mandiri), di mana perempuan tidak hanya menjadi objek pembangunan, tetapi juga sebagai penggerak utama dalam peningkatan kesejahteraan keluarga dan masyarakat.