Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Gunungkidul kembali menunjukkan komitmennya dalam penguatan kapasitas masyarakat menghadapi bencana, melalui kegiatan Pendampingan Kampung Siaga Bencana (KSB) yang dilaksanakan pada Rabu–Kamis, 11–12 Juni 2025. Kegiatan ini menyasar dua wilayah strategis, yakni Kalurahan Nglindur dan Kalurahan Songbanyu, yang berada di wilayah Kapanewon Girisubo, daerah dengan potensi kerawanan bencana yang cukup tinggi.
Kegiatan pendampingan ini diikuti oleh sebanyak 20 peserta, yang terdiri dari pengurus KSB dan perangkat kalurahan. Selama dua hari, peserta mendapatkan arahan langsung dari tim Dinsos P3A terkait berbagai aspek teknis dan manajerial dalam pengelolaan Kampung Siaga Bencana.
Fokus utama kegiatan ini adalah peninjauan dan evaluasi pengelolaan logistik, terutama dalam hal penyimpanan barang bantuan, pengelolaan gudang, serta tata kelola administrasi dan pembukuan logistik. Pendanaan logistik yang dikelola berasal dari berbagai sumber, antara lain Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Kalurahan (APBKal). Dengan evaluasi ini, diharapkan pengurus KSB memiliki kemampuan yang lebih terstruktur dan akuntabel dalam menjalankan tugasnya.
Selain aspek logistik, kegiatan juga memberikan penguatan kelembagaan, termasuk membahas dukungan yang dapat diberikan oleh pemerintah kalurahan dari sisi sumber daya manusia (SDM), alokasi anggaran, dan penyediaan fasilitas pendukung. Dinsos P3A menegaskan bahwa peran aktif pemerintah kalurahan sangat penting dalam membina dan memberdayakan pengurus KSB agar mampu bekerja secara mandiri, profesional, dan terorganisir dalam menghadapi potensi bencana di wilayah masing-masing.
Dalam sambutannya, perwakilan Dinsos P3A menyampaikan bahwa keberadaan KSB bukan hanya simbol, tetapi harus menjadi bagian integral dari strategi penanggulangan bencana yang berbasis masyarakat. Oleh karena itu, sinergi antara pemerintah kabupaten, kalurahan, serta masyarakat menjadi kunci utama dalam membangun ketangguhan komunitas terhadap risiko bencana.
Dengan adanya pendampingan ini, diharapkan Kalurahan Nglindur dan Songbanyu dapat menjadi model KSB yang aktif, tanggap, dan mampu memobilisasi sumber daya lokal dalam upaya mitigasi dan penanganan bencana. Dinsos P3A juga berkomitmen untuk terus mendampingi dan memfasilitasi pengembangan kapasitas serupa di wilayah lainnya di Kabupaten Gunungkidul.