Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Gelar Restorasi Sosial Talkshow dan Wayang Cakruk di Hargosari

Sebagai bagian dari peringatan Hari Jadi Kabupaten Gunungkidul ke-194 serta Bulan Bakti Karang Taruna Tahun 2024, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul melalui Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) mengadakan kegiatan Restorasi Sosial pada Rabu, 2 Oktober 2024. Acara yang berlangsung meriah ini meliputi talkshow penyuluhan sosial serta pertunjukan Wayang Cakruk yang dihadiri oleh warga setempat dengan penuh antusias.

Program Restorasi Sosial merupakan salah satu wujud pelaksanaan Keistimewaan Yogyakarta di bidang kebudayaan, khususnya yang mencakup adat, seni, tradisi, dan penguatan lembaga budaya. Fokus utama kegiatan ini adalah membangun ketahanan sosial-budaya melalui penguatan nilai-nilai lokal dalam masyarakat Kabupaten Gunungkidul.

Talkshow penyuluhan sosial menghadirkan berbagai narasumber dari sektor sosial dan budaya, yang memberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga solidaritas dan peran budaya dalam memperkuat identitas masyarakat. Selain itu, dibahas juga langkah-langkah dalam menangani berbagai tantangan sosial di tengah perkembangan zaman. Budaya lokal tidak hanya dipandang sebagai warisan nenek moyang, tetapi juga sebagai alat penting untuk menjaga kohesi sosial di era modern.

Pemuda Karang Taruna turut dilibatkan dan didorong untuk aktif dalam melestarikan budaya dan adat istiadat daerah. Para pemuda dianggap sebagai generasi penerus yang memegang peranan penting dalam menjaga agar nilai-nilai luhur budaya tetap relevan dan berkesinambungan di tengah masyarakat modern.

Sebagai penutup, pertunjukan Wayang Cakruk hadir dengan kisah yang menyentuh dan relevan dengan situasi masyarakat saat ini. Wayang khas Gunungkidul ini mengangkat tema gotong royong, kerja sama, dan pentingnya kebersamaan. Pesan-pesan sosial yang tersirat dalam cerita disampaikan dengan cara yang menghibur, sehingga mudah diterima oleh penonton dari berbagai kalangan.

Kepala Dinsos P3A Kabupaten Gunungkidul menegaskan bahwa kegiatan ini memiliki peran besar dalam memperkuat ketahanan sosial masyarakat. “Budaya memiliki peran strategis dalam menjaga persatuan di tengah keberagaman. Melalui kegiatan seperti Restorasi Sosial, kami berharap masyarakat semakin memahami pentingnya peran budaya dalam membangun ketahanan sosial,” ujarnya.

Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada aspek pelestarian budaya, namun juga sebagai sarana mendekatkan pemerintah dengan masyarakat, serta membangun kesadaran akan pentingnya peran mereka dalam menjaga nilai-nilai sosial dan budaya.

Sebagai bagian dari program pembangunan berbasis keistimewaan Yogyakarta, kegiatan semacam ini diharapkan dapat terus digalakkan. Kolaborasi antara pemerintah, lembaga budaya, dan masyarakat diharapkan mampu menjaga kelestarian budaya sekaligus memperkuat kehidupan sosial masyarakat Gunungkidul. 

Masyarakat yang hadir merasa terhibur sekaligus mendapatkan banyak wawasan. Mereka berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan agar semangat kebudayaan tetap terjaga dan ikatan sosial semakin kuat di tengah dinamika perkembangan zaman.

Previous Sosialisasi Pengelolaan DTKS bagi Operator SIKS-NG Kalurahan di Gunungkidul Berlangsung Selama Dua Hari

Leave Your Comment

Skip to content