Koordinasi Mitra Layanan UPTD PPA dan PUSPAGA Sleman

Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Gunungkidul, yang diwakili oleh Dewonggo Mursito Wishnu Murti selaku staf di bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, mengadakan kunjungan ke UPTD PPA (Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak) Kabupaten Sleman serta PUSPAGA (Pusat Pembelajaran Keluarga) Kabupaten Sleman. Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat koordinasi terkait mitra layanan yang ada di UPTD PPA Sleman.

Di UPTD PPA Sleman, Dewonggo bertemu langsung dengan pengelola, Ibu Yekti, yang menjelaskan tentang mitra-mitra UPTD PPA dan operasional sehari-hari mereka. “Pelayanan kami di UPTD Sleman tidak jauh berbeda dengan daerah lainnya, melalui jejaring yang kuat dengan mitra-mitra seperti kepolisian, RS Grasia, Babinkamtibmas, dan BPRSW. Kami biasa merujuk klien ke sana apabila shelter kami tidak memungkinkan,” ujar Ibu Yekti.

Ibu Yekti juga mengungkapkan bahwa meskipun shelter UPTD PPA Sleman saat ini masih belum lengkap dan tergabung dengan kantor, ada rencana renovasi di tahun 2025 agar sesuai dengan standar KEMENPPPA. “Untuk mekanisme rujukan dari BPRSW, pihak BPRSW akan mengobservasi terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk menampung korban. Kami juga menangani korban ODGJ, dengan tim BPRSW berperan aktif dalam proses ini,” tambahnya.

Kunjungan kemudian dilanjutkan ke PUSPAGA Kesengsem Kabupaten Sleman. Di sana, Dewonggo bertemu dengan pengelola PUSPAGA, Bapak Bachtiar, yang memberikan informasi berharga terkait operasional PUSPAGA. “Kami baru saja mengalami perubahan, dengan tenaga konselor yang digantikan oleh Mbak Trisna, yang pernah magang di PUSPAGA Kenari Kota Jogja. Kami berjejaring dengan kepolisian, KPAI, RS Grasia, dan menerima klien dari luar daerah seperti Kulonprogo dan Magelang,” jelas Bapak Bachtiar.

Bapak Bachtiar juga menambahkan bahwa PUSPAGA lebih banyak melakukan edukasi ke masyarakat melalui sekolah-sekolah dan event-event kalurahan. “Kami pernah menangani kasus perebutan hak asuh anak dan juga merujuk beberapa klien ke UPTD karena adanya kekerasan,” kata Bapak Bachtiar.

Kunjungan ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara PUSPAGA di Daerah Istimewa Yogyakarta dan membantu PUSPAGA Handayani Gunungkidul belajar dari PUSPAGA Sleman yang lebih berpengalaman. Dengan demikian, standarisasi layanan sesuai dengan amanat KEMENPPPA dapat tercapai.

Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Gunungkidul berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan koordinasi dengan berbagai pihak demi kesejahteraan perempuan dan anak-anak di wilayah mereka.

Previous Pembinaan dan Pengarahan Forum Anak Kalurahan Banyusoco

Leave Your Comment

Skip to content