monitoring dan evaluasi kab/kota DIY oleh DP3AP2 DIY

Pada Hari Jumat tanggal 2 Februari 2024 diadakan kegiatan monitoring dan evaluasi kab/kota DIY oleh DP3AP2 DIY yang diterima oleh Ibu Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Ibu Sarjiyatmi, SE,MM selaku perwakilan tuan Rumah Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Gunungkidul. Hadir sebagai tamu dari Dinas Pemberdayaan Perempuan perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk Daerah Istimewa Yogyakarta Ibu Zuli Marpuji Astut, S.S, M.Si. beserta tim.

Dalam kesempatan tersebut Ibu Kepala Bidang PPPA mengucapkan terimakasih Gunungkidul sudah konsen dalam beberapa hal dan pada saat evaluasi sudah konsen menghadirkan bupati dan juga asistennya namun kenyataannya sampai pada evaluasi belum mendapatkan peringkat yang lebih,  harapannya ada umpan balik yang perlu dipenuhi, yang menjadi kekurangan kami apa, namun pada saat evaluasi yang lain pada saat standarisasi tidak bisa bersumber dari OPD sendiri namun juga OPD yang lain.

Lalu ketiga kalinya, anggaran masih minim sekali karena rancangan awal saja sudah dikurangi hampir 70% sehingga yang terkait dengan provinsi, agar beban tidak terlalu besar. Nantinya aka nada persiapan rapat koordinasi KLA.

Kemudian bu zuli menanggapi bahwa maksud dan tujuan kegiatan sinkronisasi ini adalah yang pertama silaturahmi, kemudian saling bersinergi mengampu kebutuhan hak anak. 

Nanti ada raperda Profila, dukungan teknis adalah tenaga pendamping untuk personnya bisa diusulkan jika ada yang bisa diajak Kerjasama, anggaran masih minim. 

Gugus Tugas Provila kami harapkan juga mengoordinasikan dengan substansi yang sama misalnya Kesehatan untuk mempersiapkan KLA, harapannya semua bisa terkoordinasi.

Kemudian untuk teknis pengisian Evaluasi KLA Yang diupload sama dengan yang kemarin, yang berubah teknisnya, setelah bimtek harus mempersiapkan seperti kemarin, missal Kesehatan balita yang memiliki MPASI, tahun ini lebih ke evaluasi mandiri, Surat Edaran informasi al-fatah ganti dengan APE tahun besok yang terisi, kita koordinasikan dengan KPAI, terkait standarisasi seperti peta interaktif,

Komunikasi pusat daerah untuk membutuhkan slot dari pusat, inovasi daerah, inovasi daerah tidak harus besar namun juga Upaya, PAUD yang ada penitipannya, RBRA pengusulan sertifikasi, sekian cakupan SDM yang ada di lingkaran kecil itu menjadi standarisasi untuk peningkatan kualitasnya serta progresitivitas dengan peta integrative , kita akan membutuhkan data untuk upload.Layanan spesifik AMPK termasuk disabilitas untuk aksesnya.

SRA tppk (tim penanganan pencegahan kekerasan) sebagai mekanisme pengaduan) monggo bersinergi dengan TP TPPK, SK SRA, SMA/SMK sudah ada yang negeri sudah diberikan, data ada didapodik, bisa dibuka TPPK, Tingkat PAUDnya memiliki TPPK, ini menjadi perhatian ada TPPK, dikmen, dikmas sudah 100% hamper semua sudah ada TPPK, bisa disinergikan dengan SRA, untuk hari anak ada tema BOCAH BUNGAH NEGARA GEMAH RIPAH membentuk karakter positif anak memastikan kesejahteraan Bangsa,

SOP rujukan diharapkan sesuai dengan ketentuan, semisal lintas kabupaten juga, Telefon sahabat keluarga bisa untuk bisa diakses temen kab/kota,Model jejaring kemitraan, puskesmas ramah anak, polsek ramah anak, untuk pencegahan kejahatan jalanan, pembinaan UKS , Pil tambah darah, anak di MAN PAKEM, puskesmas ada pendampingan Kesehatan mental di sekolahnya, kegiatan yang lebih humanis, polsek di wilayahnya mengadvokasi polsek ramah anak, Sekolah ramah Anak, basisnya adalah kapanewon.

Pak Fajar Juga menginformasikan bahwa Jejaring dengan kapanewon sempat mengumpulkan Guru BK di tiap kapanewon, sudah berjalan 4 sekolah bupati berkenan memberikan motivasi keliling sekolah, SMA dan SMK, sudah dimasuki ruang lingkup wonosari, setiap senin berkenan, meskipun tanpa anggaran, Ponjong dan lain juga sudah menerima kegiatan ini.

Bu zuli menanggapi bahwa pimpinan usulan anggaran bagaimana mengkoordinasikan, supaya ada jejaring instansi diluar kota, ada pembinaan UKS dan pendampingan Kesehatan mental, untuk mencegah perilaku sosial menyimpang, ada Upaya preventif, deteksi dini Kesehatan mental, ada semacam kuosioner SMP, koordinasi via komunikasi,

Salah satu yang bisa dicontoh dari PUSPAGA Kalurahan adalah PUSPAGA MArgoagung

Acara ditutup dengan Doa

Previous Pendampingan desa prima di Balai Kalurahan Girisekar kapanewon Panggang

Leave Your Comment

Skip to content