Program Penanganan Stunting Kabupaten Gunungkidul Diapresiasi

Bertempat di Ruang Rapat V Setda Kabupaten Gunungkidul, Senin (5/Oktober 2020), diselenggarakan penerimaan Kunjungan Kerja Tim Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri dalam rangka monitoring dan evaluasi program penanganan stunting oleh Pemkab Gunungkidul. Dipimpin langsung oleh Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri Dr. Hari Nur Cahya Murni,MSi., didampingiDirektur Urusan Sinkronisasi Urusan Pemerintahan daerah III R. Budiono Subambang, dan rombongan, tim diterima Sekretaris Daerah Ir. Drajad Ruswandono, MT dan jajaran perangkat daerah.

Dalam sambutan selamat datang, Sekretaris Daerah menyampaikan bahwa Pemkab Gunungkidul sangat peduli dengan permasalahan stunting yang  identik dengan kemiskinan, kesehatan, lingkungan, pendidikan, dan berbagai aspek lainnya,  sehingga jajaran Pemkab terus berupaya menuntaskan permasalahan stunting melalui kolaborasi dan peran aktif masyarakat lewat berbagai program di PD. Penanganan stunting juga telah didukung dengan berbagai regulasi daerah sehingga diharapkan pelaksanaannya bisa lebih optimal.

Acara dilanjutkan dengan paparan Kepala Bappeda Sri Suhartanta, yang menyampaikan presentasi terkait perkembangan pelaksanaan program penanganan stunting di  Kabupaten Gunungkidul secara lebih mendetail. Berawal dari masih relatif tingginya angka stunting di Gunungkidul, pada tahun 2020 ditetapkan fokus konvergensi penanganan stunting melalui kerja sama lintas sektor, melibatkan berbagai PD, antara lain Bappeda, Dinas Kesehatan, DP3AKBPMD, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dikpora, Dinas Sosial, Dinas PUPRKP, BKAD, dan PD lain. Akhirnya dapat tersusun dokumen rencana aksi yang berisikan tahapan langkah kinerja, dan didukung Peraturan Bupati untuk memperkuat aspek pelaksanaannya.Juga peran Pemerintah Desa sangat membantu upaya penanganan stunting di Gunungkidul, termasuk dalam hal penganggaran dengan adanya rembug stunting di desa.

Paparan terakhir dari Kepala Dinas Kesehatan Dewi Irawati, tentang berbagai inovasi lokal dalam penanganan stunting, antara lain dengan inovasi Ayunda Simenik Makan sego Ceting, pemanfaatan Sistem Informasi desa (SID), dan lain-lain. Disampaikan Kepala Bappeda Sri SUartanta, S.IP., M.Si bahwa salah satu program penanganan stunting dengan inovasi  ayunda simenik  makan sego ceting, pemanfaatan Sistem Informasi Data (SID) dan inovasi lain.

Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kemendagri Dr. Hari Nur Cahya Murni, mengapresisiasi perkembangan penanganan stunting di Gunungkidul yang dapat berjalan baik dalam melaksanakan 8 rencana aksi, didukung kebijakan Bupati tentang penangan stunting dan pembentukan tim. Stunting yang merupakan gangguan perkembangan fisik dan otak menjadi permasalahan yang patut diupayakan penuntasannya di Indonsia, sesuai dengan harapan Presiden. Diharapkan jumlah desa yang menjadi fokus penanganan stunting di Gunungkidul bisa terus bertambah, tidak hanya ada di 10 desa. Dengan demikian angka stunting Gunungkidul yang 17,59 % akan semakin menurun menuju terwujudnya target nasional penurunan prevalensi stunting tahun 2024 sebesar 14.% sesuai RPJMN 2020-2024.

Previous Koordinasi Proyek I AM SAFE

Leave Your Comment

Skip to content